Kenapa Orang Baik Selalu Disakiti?

 Pernah gak ngerasa kalau kita ini udah berbuat baik tapi kok masih ada aja orang yang tega buat nyakitin? Udah ditolong eh malah ditusuk dari belakang. Udah ditolong sepenuh hati eh ternyata cuma dimanfaatin. Kenapa sih kok bisa begitu?

Faktanya adalah mau itu orang baik ataupun orang tidak baik, keduanya sama-sama punya resiko untuk disakiti. Lalu mengapa orang baik mendapat porsi disakiti lebih banyak?

Kalau menurut opini saya pribadi, orang baik selalu disakiti karena mereka itu terlalu baik. Maksudnya? Jadi harus jadi jahat gitu? No no no. Orang baik itu saking baiknya, mereka mudah untuk memaafkan dan menerima kembali orang yang sudah menyakiti mereka. Mau seburuk apapun perlakuan orang yang sudah menyakitinya, mereka tetap membuka pintu kembali bagi orang-orang tersebut. Mereka percaya pada kesempatan kedua, mereka percaya bahwa orang bisa berubah. Padahal kenyataannya tidak semua orang mau dan bisa untuk berubah.

Berbeda dengan orang yang "gak terlalu baik", ketika ada orang yang menyakitinya, mereka tidak mau lagi membuka pintu kembali untuk orang-orang yang telah menyakitinya tersebut. Alhasil mereka hanya tersakiti satu kali. Kalau pun mereka tersakiti lagi, mereka disakiti oleh orang yang berbeda.

Membuka pintu maaf itu baik untuk ketenangan batin kita. Tapi untuk memberi ruang kembali sebaiknya perlu dipikir ulang. Masih banyak orang baik di luar sana. Tidak perlu membuang waktu dan energi untuk kembali mengulang kesalahan yang sama, dengan orang yang sama.

Lagi pula, menjauhkan diri dari orang-orang toxic akan membuat kondisi kesehatan mental dan ketenangan batin kita jadi lebih baik bukan?

Komentar